Sunday, February 19, 2012

IDENTIFIKASI FILOGENETIK JAMUR YANG DIISOLASI DARI SPONGE Tethya aurantium DAN IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDERNYA

Ini merupakan hasil penelitian yang telah dilaporkan oleh Wiese, et al., 2011

Jamur yang berasosiasi dengan sponge Tethya aurantium telah diisolasi dan diidentifikasi secara morfologi dan secara molekuler, jamur-jamur tersebut telah dievaluasi berdasarkan profil metabolit sekundernya. diantara 81 isolat jamur yang telah dikarakterisasi, didapatkan 21 genus yang telah teridentifikasi. Beberapa genus seperti Acremonium, Aspergillus, Fusarium, Penicillium, Phoma dan Trichoderma merupakan jenus yang cukup umum dikenal, akan tetapi kita juga mengisolasi beberapa strain yang termasuk genus Bartalinia dan Volutella yang diasumsikan sebagai spesies Phoma yang baru, yang pertama kali dilaporkan pada studi/penelitian ini yang diisolasi dari sponge. Sebagai dasar dari klasifikasi pemilihan jamur (screening), yaitu strain yang diseleksi berdasarkan kemampuan mereka untuk menghasilkan produk alami.

Pendahuluan
Produk alami/ natural product merupakan komponen yang sangat penting pada penemuan agen obat baru. Dibandingkan dengan tanaman, bakteri dan fungi merupakan produser dari beberapa senyaw yang telah lama diabaikan sebagai sebuah grup penghasil natural produk, mikroorganisme laut telah diisolasi dari berbagai habitat laut, seperti : air laut, sedimen, algae dan berbagai binatang yang berbeda guna menemukan natural produk baru, sponge merupakan hewan yang cara mendapatkan makananya dengan cara menyaring air laut atau biasa disebut juga “filter feeder” sehingga dalam tubuhnya terdapat banyak sekali mikroorganisme dan hal ini telah menarik perhatian para peneliti, namun selama ini para peneliti baru memfokuskan pada penelitian bakteri yang berasosiasi dengan sponge. Baru-baru ini beberapa investigasi menunjukkan bahwa sponge merupakan sumber jamur laut yang melimpah, walaupun demikian hal ini tidak terlalu mengejutkan, karena telah banyak dilaporkan bahwa sponge diketahui mengakumulasi bakteri dalam jumlah yang besar di dalam tubuhnya. Sampai saat ini penelitian mengenai hubungan secara ekologis sponge dengan jamur asosiasinya masih belum jelas, misalnya apakah ada jamur spesifik yang hidup pada sponge tertentu.
Sponge merupakan sumber jamur laut yang sangat potensial dalam pencarian senyawa baru dari laut, hal ini terbukti bahwa jamur yang diisolasi dari sponge menyumbang 28 % dari total senyawa baru yang telah dilaporkan dari keseluruhan jamur laut [19]. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamur laut sangat kaya keanekaragaman senyawa kimia bahan alamnya yang sangat berpotensi sebagai sumber obat baru namun saai ini belum banyak yang menelitinya.
Pada penelitian ini telah diisolasi beberapa jamur laut dari sponge Tethya aurantium, sponge jenis ini merupakan sponge yang umum ditemukan pada Samudra Atlantic, termasuk laut mediterania dan beberapa perairan di Eropa.

Hasil dan Pembahasan

Identifikasi isolat jamur
Pada beberapa studi mengenai jamur laut yang berasosiasi dengan sponge, identifikasinya biasanya berdasarkan karakterisitik dari morfologi, dan pada beberapa kasus identifikasinya hanya sampai pada level genus, karena mengidentifikasi jamur laut pada level spesies itu tidak selalu mudah, hal ini disebabkan karena pada kondisi laboratorium beberapa jamur tidak tumbuh dengan baik sehingga beberapa cirri-ciri penting dari jamur yang menjadi kunci identifikasi tidak terlihat walaupun sudah menggunakan mikroskop electron jenis SEM (scanning electron micrographs) sehingga diperlukan identifikasi secara molecular, dalam penelitian ini menggunakan metode PCR- ITS1-5.8S-rRNA-ITS2.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa beberapa isolate jamur yang telah didapatkan dari sponge Tethya aurantium berasal dari beberapa klas yaitu : klas Dothideomycetes (24 isolat), Eurotiomyces (25 isolat), Sordariomycetes (30 isolat), Leotiomycetes (1 isolate) dan Mucoromycotina (1 isolat).
Dalam identifikasi isolate jamur, penggunaan mikroskop dan molekuler keduanya sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil identifikasi yang lebih valid.

Analisa metabolit sekunder
Berdasarkan hasil penelitian jamur isolate yang menggunakan metode kultur/dependent approach menunjukkan hasil yang menggembirakan bahwa banyak isolate jamur menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai sumber obar baru dalam industry farmasi.
Tabel 1. Sebagian contoh metabolit sekunder yang telah berhasil diidentifikasi dari extracts jamur yang diisolasi dari sponge Tethya aurantium.

No Source Compound Bioactivity
1 Aspergillus flavipes WIN-6 6306 substance P antagonist, inhibition of HIV-1 integrase
2 Aspergillus flavipes and other Aspergillus sp. aspochalasines antibiotic, moderately cytotoxic
3 Penicillium brevicompactum and other Penicillium sp. mycophenolic acid antineoplastig, antiviral,
4 Bionectria byssicola bionectin B antibacterial (MRSA)

Mengenai hasil lengkapnya silahkan baca pada paper aslinya

Kesimpulan

Dari sponge Tethya aurantium telah didapatkan beberapa isolate jamur yang berpotensi sebagai sumber metabolit sekunder, senyawa antiproliferative dari scopularides merupakan metabolit sekunder pertama yang diperoleh dari spesies jamur Scopulariopsis yang diisoalsi dari sponge T. aurantium. Senyawa cillifuranone merupakan contoh kedua senyawa bahan alam yang diproduksi oleh jamur yang diisoalsi dari sponge T. aurantium, beberapa senyawa yang telah terdeteksi setruktur kimianya merupakan senyawa yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penggunaan variasi metode kultur belum dilakukan, diharapkan dengan menggunakan beberapa metode kultur yang lain maka akan dapat menambah spectrum senyawa yang dihasilkan dari jamur isolate yang diisoalsi dari sponge T. aurantium.
Mengkombinasikan penggunaan metode identifikasi secara morfologi dan secara molekuler yang berdasarkan pada fragmen sekuens ITS1-5.8S-rRNA-ITS2 merupakan metode yang telah disetujui sebagai metode yang sangat sesuai untuk identifikasi jamur isolate. Berdasarkan hasil identifikasi kita berhasil mengidentifikasi beberapa jenis jamur yang belum pernah dilaporkan berasosiasi dengan sponge, strain ini merupakan kelompok dari Bartalinia sp dan Votutella sp serta satu strain kemungkinan merupakan spesies baru dari spesies Phoma.

Referensi :
Wiese J.; Ohlendorf, B.; Blümel, M.; Schmaljohann,R.; Imhoff.J.F. 2011. Phylogenetic Identification of Fungi Isolated from the Marine Sponge Tethya aurantum and Identification of Their Secondary Metabolites. J. Mar.Drugs. 2011, 9, 561-585.