Thursday, July 1, 2010

Eijkman Bekerja Sama untuk Memerangi Penyakit



Jumat, 15 Januari 2010
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman

Lembaga Biologi Molekul Eijkman mengemban misi mengembangkan pengetahuan mendasar di bidang biologi molekul.

Lembaga riset ini juga bertugas menerapkan pengetahuan tersebut untuk pemahaman, pengenalan, pencegahan, dan pengobatan penyakit pada manusia.

Salah satu tujuan khusus lembaga Eijkman, mendorong kerja sama ilmiah internasional dengan mengadakan hubungan kerja resmi dengan institusi ilmiah asing dan dengan mengundang tamu ilmuwan asing.

Menurut Kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Sangkot Marzuki, kerja sama ilmiah paling utama dalam sejarah berdirinya Lembaga Eijkman ialah dengan lembaga penelitian paling terkemuka di Australia, Walter and Eliza Hall Institute of Medical Research, Melbourne, Australia.

Eijkman dibiayai Pemerintah Australia dalam program Australia-Indonesia Medical Research Initiative (AIMRI) di bidang malaria.

Fokus penelitian malaria tentang resistensi terhadap penggunaan obat. Selain itu, penelitian terhadap malaria berat yang dapat menyebabkan kerusakan otak manusia dan pengembangan vaksin.

“Saya sengaja meminta enam peneliti Australia agar dapat bekerja sama dengan peneliti Indonesia guna menciptakan suasana kerja yang sifatnya internasional.

Sebab, untuk menciptakan suasana tersebut tidak dapat dipelajari, akan tetapi harus diciptakan,” ujar Direktur Lembaga Eijkman yang menjabat mulai dari 1992 sampai dengan sekarang.

Saat itu, setiap pasang peneliti dari Australia dan Indonesia bekerja di tiga laboratorium yang berbeda.

Suasana kerja tersebut sudah menjadi standar para peneliti di lembaga Eijkman sampai sekarang. Selain itu, kontribusi dari kerja sama dalam penelitian malaria tersebut adalah publikasi ilmiah atas nama lembaga Eijkman meskipun juga dikerjakan peneliti asing.

Untuk memperkuat kegiatan penelitian, kelompok malaria di lembaga Eijkman juga melakukan beberapa kolaborasi dengan penelitian internasional, seperti Monash University, Melbourne, Australia, dan Universitas Nijmegen, Belanda.

Kerja sama internasional Lembaga Eijkman yang penting lainnya ialah penelitian terhadap wabah penyakit di wilayah tropis dengan Novartis Insitute for Tropical Diseases (NITD), Singapura, dan Hasanudin University Clinical Research Initiative (NECHRI) dalam penelitian klinis terhadap penyakit demam berdarah dengue, tuberkulosis, dan malaria.

Selain itu, Lembaga Eijkman juga menjalin kerja sama dengan Oxford University yang diberi nama Eijkman- Oxford Clinical Research Unit.

Dalam kerja sama ini, publikasi riset ilmiah atas nama lembaga Eijkman. “Karena ada embel-embel Oxford, maka kita sangat mudah mengakses dana ke international founding,” kata Prof. Sangkot.
awm/L-1

Sumber artikel : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=42519

No comments:

Post a Comment