Thursday, July 1, 2010

Sejarah Eijkman




Gedung Lembaga Eijkman adalah bangunan bersejarah yang kini ditempati oleh Lembaga Biologi Molekular Eijkman, tempat dilakukannya berbagai penelitian penting yang antara lain menghasilkan hadiah Nobel untuk Christiaan Eijkman, direktur pertama dan pendiri Lembaga ini. Sejarah juga mencatat bahwa direktur Indonesia pertama Lembaga Eijkman, Achmad Mochtar, gugur dalam mempertahankan kebenaran pada jaman perjuangan kemerdekaan.

Arsitektur gedung bersejarah Eijkman ini adalah H. von Essen yang memadukan arsitektur Eropa dan lokal. Gedung yang terletak di Jalan Diponegoro (d/h Oranje Boulevard), Jakarta Pusat (d/h Weltevreden) ini dibangun pada tahun 1914, dan diresmikan tahun 1916, di bawah pengarahan direktur kedua, Gert Grijns, ditujukan untuk memindahkan laboratorium Eijkman yang didirikan tahun 1888 di Rumah Sakit Pusat Militer (sekarang Rumah Sakit Gatot Soebroto) agar berada di dalam satu kompleks bersama rumah sakit dan sekolah tinggi kedokteran.

Dalam sambutannya Grijns menyatakan harapan "agar orang-orang yang nantinya bekerja di laboratorium yang indah ini dapat melakukan serangkaian penelitian ilmiah yang cemerlang, melebihi keindahan dari bentuk gedungnya. Tetapi yang lebih penting lagi adalah berkat penelitian-penelitian tersebut dapat membuka jalan demi menciptakan suatu keadaan yang sehat, dan memberikan sumbangan yang penting bagi perkembangan dan penanggulangan masalah kesehatan di daerah, dan juga termasuk bencana".


Kompleks bangunan bersejarah Eijkman berbentuk segi empat dengan luas 5.500 m2, dan mempunyai lapangan terbuka untuk taman di tengahnya. Pada saat Lembaga Eijkman dibuka kembali tahun 1995, bangunan tersebut telah lebih dari 30 tahun diterlantarkan. Tahun ini, pemugaran gedung telah dirampungkan dan gedung beralih-fungsi sebagai laboratorium penelitian biologi sel dan molekul yang canggih, mengakomodasi fasilitas biologi molekular termutakhir. Pada prinsipnya semua komponen asli dari bangunan yang lama dipertahankan, kecuali tidak dimungkinkan. Fasilitas laboratorium modern seperti air panas, gas, listrik, jaringan komputer dan telepon dimasukkan tanpa merusak arsitektur dasar bangunan. Beberapa fasilitas mutakhir yang baru selesai dibangun telah dirancang sehingga memenuhi kaidah keamanan hayati, tetapi tetap serasi dengan arsitektur bangunan bersejarah.(Ina/ACME)

Sumber : http://acme-chronicle.blogspot.com/2007/12/gedung-eijkman.html

No comments:

Post a Comment