Thursday, July 1, 2010

Komisi VII DPR Kunjungi Lembaga Eijkman


JAKARTA, SENIN - Jajaran anggota Komisi VII DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, pada Senin (10/11), sebagai rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi DKI Jakarta.


Selama ini, Komisi VII mendukung pengembangan lembaga itu terutama dalam pembangunan Biosafety Laboratory Level 3 atau BSL-3, pengembangan laboratorium forensik dan penggantian peralatan-peralatan laboratorium terkini dan canggih.

Dalam kunjungan itu, para anggota Komisi VII DPR meninjau fasilitas riset Lembaga Eijkman yaitu Laboratorium Kelainan Genetika Sel Darah Merah yang memiliki manfaat langsung penelitian mendasar strategis dalam penanganan masalah kesehatan. Rombongan juga meninjau laboratorium mitokondria sebagai landasan keunggulan lembaga dalam penelitian keanekaragaman genetik manusia Indonesia.

Selain itu, para anggota DPR meninjau Fasilitas DNA Forensik termasuk genotyping, real time PCR dan pengurutan DNA yang banyak mendukung tugas kepolisian dalam mengungkap kasus ledakan bom, laboratorium malaria, laboratorium biologi sel yang mendeteksi kelainan kromosom dengan probe DNA, dan laboratorium hepatitis yang menggambarkan keanekaragaman genetik serta distribusi virus hepatitis B di Indonesia.

Rombongan juga mengunjungi laboratorium identifikasi virus flu burung dan fasilitas biosafety level 3 (BSL-3) dan BSL- 2. Fasilitas riset itu sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi biologi molekul untuk pengenalan dan penanganan penyakit infeksi baru yang berpotensi menimbulkan pandemi dan saat ini menjadi masalah kesehatan besar dunia.

Menurut Direktur Lembaga Eijkman Prof Sangkot Marzuki, keberadaan lembaga yang dia pimpin antara lain bertujuan melaksanakan riset-riset fundamental yang memfokuskan pada aplikasi biologi molekuler dalam dunia kedokteran, untuk membangun laboratorium nasional yang memiliki teknologi canggih dan para pakar dalam bidang biologi molekuler, mengaplikasikan teknologi untuk pengembangan diagnosis, terapi dan pencegahan penyakit-penyakit tropis.

Sejak mulai beroperasi pada1993, lembaga tersebut terus berkembang dan menghasilkan berbagai hasil riset dasar yang diakui secara internasional. Bahkan, belakangan lembaga itu menjalin kerja sama dengan pihak Kepolisian RI untuk mengembangkan iptek dan pelayanan di bidang DNA forensik.

Unit Identifikasi DNA Lembaga Eijkman telah membantu Polri dalam mengidentifikasi berbagai pelaku bom bunuh diri dan proses tindak lanjutnya, berbagai kasus kriminalitas dan bencana massal.

Ketua Komisi VII DPR RI Airlangga Hartarto menyatakan pihaknya terus mendukung pengembangan riset yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Saat ini, pengembangan riset biologi molekuler sangat penting bagi suatu negara. Oleh karena itu, kami mendukung sepenuhnya riset-riset yang dilakukan Eijkman, termasuk peningkatan kapasitas fasilitas penelitian, ujarnya.
Penulis: Evy Rachmawati
Sumber : http://nasional.kompas.com

No comments:

Post a Comment